Langsung ke konten utama

Kampanye Pangan Alternatif


 Kampanye Pangan Alternatif, Pangan merupakan sumber daya yang diperebutkan oleh semua kelompok. Mereka saling berebut dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya. Ada yang berperan ingin menguasai bibit, kompetisi budidaya pangan unggulan, penguasaan lahan, pemain tunggal pupuk dan obat-obatan, investasi peralatan olah lahan, monopoli jalur distribusi pangan,  tebas sebelum usia panen, modernisasi pengolahan pasca panen, monopoli harga panen, produksi olah pangan, hingga keragaman dalam membuat produk pangan dengan kemasan dan periklanan yang menarik. Semua itu merupakan ekspresi dalam perebutan sumber daya pangan. 



Pangan dari dulu hingga sekarang masih menjadi barang yang menarik untuk diperebutkan. Pangan tidak hanya urusan bagaimana menanam dan menikmati hasil panen saja. Pangan telah menjadi objek yang mampu menggerakkan struktur sosial yang melampaui batas ruang. 



Dengan isu pangan, banyak kelompok masyarakat bangsa berlomba-lomba mendirikan pusat penelitian atau semacam perguruan tinggi dalam penyilangan bibit unggulan. Dengan isu pangan pula, banyak kelompok masyarakat bangsa yang berlomba-lomba dalam meneliti kandungan gizi dan antioksidannya. Isu pangan juga melesat jauh menjadi tren dan gaya keseharian yang diekspresikan dalam bentuk kuliner khas dan gaya dalam menikmati makanan. Bahkan isu pangan juga memberi sinyal dalam mengukur kekuatan suatu kelompok bangsa dari kemandirian dan kedaulatan pangannya. Mereka yang tidak memiliki stok pangan, cenderung ketir-ketir dan merasa terancam dalam menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan politik dalam menjaga kelestarian kuasanya. 



Karena diperebutkan itulah, pangan telah memancarkan fungsi kesejahteraan yang luar biasa. Lihat saja produk pangan yang ada di pasaran, sebut saja padi. Padi merupakan bahan pangan yang memiliki kelompok pengikut luas. Mulai dari kelompok budidaya, pedagang dan distributor pupuk, penebas, penggiling gabah, penjual beras, penjual tepung, dan penjual aneka jajanan dan makanan dari tepung padi. Diakui atau tidak, semua kelompok tersebut mendapatkan kesejahteraan dari produk pangan. Padi juga telah memberi ruang lapangan pekerjaan dan kreativitas dalam mendorong terbentuknya tatanan sosial  yang harmoni. 



Berangkat dari daya tarik pangan yang melampaui batas itulah, sudah saatnya generasi muda dari setiap kelompok bangsa dimatangkan akan pengetahuan pangan. Satu yang hal yang perlu dikenalkan adalah mengenalkan pangan alternatif untuk dikembangkan dan dilakukan inovasi dalam menjaga stabilitas pangan dimasa mendatang, misal dengan terampil dalam kampanye pangan alternatif yang tersedia di sekitar tempat tinggal. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengidentifikasi Masalah-Masalah Yang Ada di Pasar Tradisional Pamotan

      Pada tanggal 6 Agustus 2022 saya Sela Avia Nur Wahidah bersama teman saya bernama Dwi Kurniati berkunjung ke pasar Tradisional Pamotan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dipasar tradisonal Pamotan. Saya dan teman saya berangkat dari rumah pukul 07.30 saya dan teman saya sampai pukul 08.00. Kemudian kami langsung masuk ke dalam pasar.  kami mengamati pasar dan memfoto suasana yang ada di pasar tersebut. Setelah kami mengamati pasar kmudian kami Sembari membeli jajanan yang ada di pasar tersebut.  Setelah membeli jajanan kami kembali ke parkiran untuk mengambil sepeda montor dan membayar parkir dan kembali pulang kerumah masing-masing. Foto grafer by sela avia Pasar atau pekan, secara lengkap disebut pasar tradisional, adalah tempat orang melakukan jual beli. Lebih lengkapnya, pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai dengan adanya transaksi jual beli secara langsung.dan biasanya ada proses tawar-menawar. Berikut masala...